Sabtu, 27 September 2014

Bahaya Madu untuk anak < 1 tahun

Bahaya Madu untuk Bayi

 Sebaimana kita tahu Madu memiliki sejuta manfaat. Sejak berabad-abad silam, nutrisinya menjadi andalan dalam penyembuhan dan perawatan kecantikan. Asal memperhatikan aturan konsumsinya, madu sangat menunjang kesehatan tubuh.
Dr. Arianti Widodo, SpA, mengingatkan agar madu tak diberikan kepada anak usia di bawah satu tahun. (Untuk dibawah 1th) Kandungan Clostridium Botulinum atau Botulinum Toxin dalam madu memiliki efek yang berpotensi merusak tubuh anak di usia bayi.
Senyawa tersebut berperan melumpuhkan otot-otot dan memiliki efek botoks untuk menghilangkan kerutan di wajah. Anak usia satu tahun ke bawah belum memiliki kemampuan yang baik untuk merespons senyawa ini sehingga dapat menyebabkan kejang otot, seperti otot paru-paru.
“Madu lebih baik dikonsumsi anak berusia di atas dua tahun, karena sistem kekebalan tubuh mereka sudah lebih kuat dibanding anak yang berumur di bawah satu tahun,” kata Arianti, dalam sebuah diskusi tumbuh kembang anak ‘Family’s Day Out’, di Jakarta.
Selain faktor usia, jenis madu juga perlu menjadi perhatian. Sebuah studi yang dipublikasikan Live Strong memperlihatkan efek buruk madu murni yang berpotensi memicu reaksi alergi atau keracunan makanan seperti, kram perut, diare, mual, muntah dan demam.
Alasannya, madu murni tidak melewati tahap pasteurisasi sehingga spora dan serbuk sari berpotensi tumbuh di dalamnya. Seperti kita tahu, madu merupakan zat manis pekat yang diproduksi lebah, salah satu jenis serangga pemakan nektar bunga dan serbuk sari.
National Institutes of Health merekomendasikan agar mengonsumsi madu yang telah dipasteurisasi untuk mencegah efek buruk. Terutama untuk anak usia satu tahun ke bawah, karena efek alergi bisa sangat serius.
Berdasarkan peringatan dari Food Standards Agency (FSA), madu mengandung spora botulisme yang bisa menyebabkan penyakit serius bahkan bisa menyebabkan kelumpuhan pada anak. Sebab, anak-anak di bawah usia satu tahun umumnya tidak memiliki kemampuan untuk melawannya.

Mendengar kata madu apa yang ada di benak Bunda? Tidak diragukan lagi madu merupakan salah satu obat alami dengan beberapa khasiat yang sudah terbukti. Madu pun dapat berfungsi sebagai obat batuk alami dan dapat meningkatkan daya tahan tubuh si kecil. Namun hati-hati, penelitian secara klinis mengatakan bahwa pemberian madu pada bayi dengan usia dibawah satu tahun beresiko terserang penyakit botulisme.
Botulisme adalah keadaan dimana tubuh keracunan toksin yang diproduksi oleh bakteri Clostridium Botulinum. Bakteri ini memproduksi zat beracun yang sangat kuat dan dapat menyebabkan kerusakan saraf dan otot. Celakanya, madu bisa saja mengandung spora dari bakteri ini. Sehingga pihak medis tidak menyarankan untuk diberikan pada bayi dibawah satu tahun.
Sistem pencernaan bayi yang belum sempurna akan sangat rentan terserang botulisme. Spora Clostridium Botulinum dalam usus dan menghasilkan racun. Bayi yang menderita botulisme akan mengalami sembelit, kelemahan otot mulai dari wajah dan kepala, si kecil akan menangis lemah, tidak dapat menghisap dan kehilangan ekspresi di wajahnya. Sebagian besar juga mengalami masalah pernafasan.
Bunda, berikan makanan tepat pada umur yang tepat. Berikan ASI sebagai makanan utamanya dan perhatikan juga pemberian MPASI ketika usianya telah menginjak di atas enam bulan. Hindari penambahan pemanis buatan di makanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar